Monday, September 26, 2011

Puing Pasar Turi Dilelang Laku Rp 3,605 M

[ Selasa, 22 Juni 2010 ]

SURABAYA - Puing bangunan Pasar Turi akhirnya laku. Dalam lelang yang dihelat pemkot kemarin, konstruksi pasar yang pernah terbakar hebat itu laku Rp 3,605 miliar. Pemenangnya adalah Abu Hasan, warga Surabaya.

Lelang kemarin diikuti 22 peserta yang berasal dari berbagai kota. Sembilan peserta dinyatakan gagal karena tidak memenuhi persyaratan lelang. Dengan demikian, lelang lanjutan hanya diikuti oleh 13 peserta. Namun, kebanyakan di antara mereka menawar senilai harga yang dipatok pemkot, yakni Rp 3,6 miliar. Hanya Abu Hasan yang berani menawar Rp 3,605 miliar.

Proses lelang tersebut termasuk rangkaian dari rencana pembangunan kembali Pasar Turi yang ludes terbakar pada Juli 2007. Pembangunan bisa dimulai setelah puing bangunan yang tersisa dibongkar. Nah, puing-puing yang terdiri atas tembok, besi, baja, dan bahan lain itulah yang dilelang pemkot.

Menurut Kepala Unit Lelang Pengadaan (ULP) Pemkot Noer Oemariyati, pemenang lelang diberi waktu dua bulan untuk membongkar puing Pasar Turi. Yaitu, di Pasar Turi tahap 1, 2, dan 4. Namun, pemenang lelang harus menunggu pengosongan tempat penampungan sementara (TPS) Pasar Turi. Sebagaimana diberitakan, hingga kini belum semua pedagang bersedia keluar dari TPS. Padahal, pembangunan TPS baru dimulai.

Pada bagian lain, pedagang Pasar Turi yang tergabung dalam Tim Pemulihan Pasca Kebakaran Pasar Turi (TPPKPT) menolak lelang itu. ''Masih ada seribu pedagang yang berjualan di dalam Pasar Turi,'' kata Ketua TPPKPT Arief Budiman. Dia mengatakan, harus ada kejelasan penempatan pedagang di TPS sebelum lelang dilakukan. Selain itu, lanjut dia, bangunan di Pasar Turi adalah milik pedagang. ''Kami dulu mengangsur biaya pengganti bangunan,'' katanya. Sebelum lelang, seharusnya dilakukan pengelompokan aset untuk mengetahui antara milik pemkot dan pedagang.

Pemkot, lanjut Arief, juga harus membuat kesepakatan tentang kepastian harga stan, mekanisme pembayaran, dan status kepemilikan stan. ''Masih banyak permasalahan yang belum diselesaikan. Seharusnya, lelang ditunda,'' ujar dia.

Sementara itu, Wali Kota Bambang D.H. meminta pedagang memahami kebijakan yang ditempuh pemkot. Sebab, pembangunan Pasar Turi sudah lama molor. ''Kami mohon pedagang mengerti persoalan ini. Pembangunan Pasar Turi sudah lama tertunda," ujarnya. Bambang menegaskan, pembongkaran Pasar Turi bisa segera dilakukan oleh pemenang lelang.

Wali kota juga meminta pedagang bersedia meninggalkan TPS. ''Jika pembangunan TPS selesai, toh pedagang sendiri yang untung," tambahnya.

Asisten II Sekkota Muhlas Udin menambahkan, penundaan pembangunan Pasar Turi akan merugikan pemkot. Pertama, investor yang membangun pasar tersebut sudah ada. Kedua, roda perekonomian kota ikut tersendat karena transaksi jual beli di pasar itu sudah lama mandek. Ketiga, soal estetika. Pasar Turi yang belum juga dibangun tidak sedap dipandang mata. "Karena itu, kami minta pedagang memahami kepentingan luas ini," ujarnya. (kit/c6/oni)

No comments:

Post a Comment